Kamis, 30 Oktober 2014

Gong Perdamaian Dunia dan Akar Seribu Jepara

Sesuai janji saya kemarin di postingan ini . Yappp setelah saya dan ngesti berpamitan untuk langsung terus saja (tanpa mampir rumah Eni) kita melanjutkan perjalanan dibawah matahari yang terik :p niatnya sih pengen makan bakso nulkir di deketnya pasar Kembang ehhhhh ternyata tutup, ngga jodoh kali ---______--- yaudah lanjut jalan, karena sudah waktu untuk menghadap mampirlah kita di SPBU Wedelan Bangsri. Setelah selesai, lanjut - di depan indo liat cappucino cincau - puter balik - beli *ternyata enak juga* dibanding sama yang di Mlonggo. Lanjut lagi, mau lanjut cari Bakso, Ngudi Roso tutup - jalan lagi - Bakso Pak Kumis *tutup* bener-bener ini janjian kalik ya tutup semua. eeeiitttzzz tapi perjuangan belum selesai, masih ada bakso inceran satu lagi, Bakso 77 di sekunir, deketnya SMP 2 Bangsri. Alhamdulillah buka - masih jodoh sama yang ini.

Setelah selesai, lanjut lagi jalan menuju Gong Perdamaian Dunia di Desa Plajan Kevamatan Pakis Adji, ngga jauh juga sih tempatnya. Nyari tempatnya juga ngga susah, karena setiap belokan / pertigaan / perempatan ada petunjuknya. Tiket masuk disini juga ngga mahal kok, berapa ya kemarin ? kalo ngga salah sih 4.000, 3000 tiket masuknya, yang seribu untuk parkir.

Gong Perdamaian Dunia - Jepara (Dok.pri)

Tanah dari berbagai negara

Gong perdamaian Dunia - jepara (fotonya dari belakang, soalnya depan rame banget :p)

Karena udah sore, kita ngga lama-lama disana. Mau lanjut satu tempat lagi. Akar Seribu tepatnya. tempatnya ngga jauh dari gong perdamaian dunia. Disana hawanya sejuk banget.
Akar Seribu - Jepara

Ngga kerasa seharian udah sama si ngesti :p. foto lainnya ada disini

Senin, 27 Oktober 2014

Benteng Portugis Jepara

Setiap ada tanggal merah dan hari minggu berarti pula dihari itu libur kerja, dan pastinya pulang ke Jepara *dasaranakemak*. Manusia yang berencana Tuhan-lah yang berkehendak :D --ya begitulah-- Niatnya pulang jepara istirahat dirumah biar dibilang anak rumahan :p mau bertelur atau ngapain dirumah :p tiba-tiba pagi buta si +ngesty ari  bbm ngajak ke Benteng Portugis. Niatnya sih dia pergi dengan novi, tapi karena novi ga diijinin ibunya keluar karena bertepatan 1 suro (1 Muharram) jadilah si ngesty ngajakin saya.

Benteng Portugis adalah benteng peninggalan Belanda dan masih berdiri sampai sekarang, tepatnya di ujung utara kabupaten jepara, untuk jelasnya bisa kunjungi disini . Saya kesana tidak berdua saja dengan ngesti, tetapi ada temen sekelasnya ngesti waktu Smea (baca: smk) diajak untuk mengantar ke lokasi, maklumlah baru sekali ini kita kesana :p sekitar setengah sembilan berangkatlah kita dari rumah saya, ehh bukan nding rumah orang tuaku :p. Meskipun diri ini sedang dilanda flu dan batuk alhamdulillah tetap diberi kekuatan hihihi. Melajulah kita ke rumah Eni yang ada di Desa Kaligarang, ternyata Kabupaten Jepara luas banget ya *pikirku* karena memang rumahnya eni di pelosok secara tidak langsung bisa melihat bahwa masih banyak rumah didaerah yang jauh dari pusat kota Jepara. Sesampainya dirumah eni ternyata si doi baru mandi, ngesti juga sih ga ngasih tahu klo kita udah berangkat. Untung aja mandinya ga lama :p. Setelah eni selesai mandi melesatlah kita berempat ke Benteng Portugis. kok berempat ? iya, si eni ngajakin ponakannya biar ada yang bonceng.

Siang kemarin itu siang yang sangat terik, dari rumah tubuh ini sudah dibungkus tutup rapet biar ga kepanasan :p. Perjalanan ke benteng portugis dai rumah eni tidak begitu lama. tetapi sebelum sampai ke lokasi belilah kita amunisi, takutnya disana kelaparan hahaha.

Tiket Masuk Benteng Portugis Jepara tidak terlalu mahal. untuk kemarin kita berempat cuma bayar 16rebu. Tiket masuk 3.500/orang ditambah parkir 1.000/motor. Setelah masuk, kita memilih untuk langsung naik kebukit -- baru nantinya motor ditinggal diatas kita turun ke bawah -- setelah itu balik keatas lagi. capek ? enggak juga :D capeknya terbayar sama pemandangan yang menakjubkan, ya meskipun matahari terasa udah diatas kepala *lebayamatya* *biarin*

Betapa teriknya siang itu
Pulau diseberang sana Pulau Mandalika, Sayang sekali air disini bukan bening tepatnya ya coklat

muntah, muntah aja sekalian liat foto kita :p


untuk lebih lengkapnya photo bisa dilihat disini

Setelah selesai dibawah kembalilah kita keatas menaiki anak tangga yang cukup curam, mungkin salah pilih jalan, soalnya tangga waktu turun ngga se-curam naiknya. jadilah kita sampai atas ngos-ngosan. istirahat sejenak kita duduk -- lanjut turun nyari tempat berteduh dan mengisi amunisi :p

Tenaga sudah kembali kumpul. kita sepakat untuk pulang karena memang rencana saya dan ngesti mau lanjut ke Gong Perdamaian Dunia dan Akar Seribu di Desa Plajan Kecamatan Pakis Adji Jepara. selengkapnya di postingan berikutnya :)))

Karena tadi berangkatnya kita ngga mampir/turun di hutan karet Keling, pulangnya kita mampir sekedar untuk foto-foto. berikut kenarsisan kita --____--



Hutan Karet Keling Jepara

Jumat, 24 Oktober 2014

Selamat Tahun Baru Islam 1436 Hijriah

24 Oktober 2014, beberapa jam lagi disaat matahari terbenam umat islam akan merayakan tahun baru. yakni pergantian dari 1435 H menjadi 1436 H. seperti kita ketahui bersama pada kalender 25 oktober tanggal merah untuk perayaan tahun baru Islam. itu artinya besok libur kerjaaaaa *senangnyaaaa*

Pergantian tahun baru islam sudah pasti berbeda cara perayaannya dengan tahun baru masehi, bisa dipastikan ada juga yang tidak menyadarinya. Biasanya semarak kembang api saat tahun baru masehi di 31 desembernya menuju 1 januari, orang-orang pasti sudah bersiap-siap untuk merayakan pergantian tahun, ada yang menuju pusat kota, alun-alun, keluar kota bahkan ke luar negeri. Tahun baru islam kemana ? Ibadah aja yukkkk :D . Nanti sholat maghrib ke masjid, baca yaasiin :p

Perayaan bukanlah hal yang utama, yang terpenting adalah di saat pergantian tahun ini semoga kedepannya kita menjadi pribadi yang lebih baik. Menjadikan tahun baru ini bahan perenungan, merenungi apa yang dilakukan tahun lalu dan membuat target tahun depan.

Saya sendiri menyadari sedikitnya ibadah, lebih lama pegang HP ketimbang sholatnya, kurang ke masjidnya, sholat malam apalagi (kalo alarm bunyi cepet-cepet dimatiin *baliktidur*) #ampunihamba :( belum lagi baca alqur'an yang seringnya kalah sama capek dan rasa malesss :|

 Apapun yang direnungkan, semoga kita lebih baik kedepannya :)))))

Selamat Tahun Baru Islam 1436 Hijriah

Selasa, 14 Oktober 2014

Tajamnya Lidah

"Betapa tajamnya lidah mengiris hati, ketika apa yang didengar disampaikan dengan menambahi tidak sebagaimana mestinya"


Berbicara ketika bertemu saudara, teman atau orang yang baru dikenal merupakan hal yang lumrah dilakukan karena itu merupakan cara berkomunikasi, dan tak terkecuali ocip-ocip (baca: gosip) tak dapat terelahkan, apalagi wanita. mungkin niatnya ngga ocip-ocip cuma ngomongin ----halahhhh pembelaan----
Tapi emang gabisa dipungkiri namanya sesama wanita klo ketemu ya ocip-ocip hahaha.

Berbeda lagi dengan apa yang didengar atau dibicarakan kemudian disampaikan kepada orang lain dengan menambahi dan melebih-lebihkan, yang pada akhirnya menjadikan fitnah dan salah paham. Semoga saya dihindarkan pada sifat buruk itu *aamiin*

Tulisan ini saya buat teringat beberapa waktu lalu , yaa untuk sekedar renungan bersama saja :)
kronologinya begini: Si A bertemu dengan si B (mereka masih saudara) membicarakan sesuatu tetapi si B menyampaikan pada ibunya dan melebih-lebihkan yang menjadikan ibunya salah paham.

Ada baiknya kita berbicara yang sesuai kemyataan. bukankah semua nantinya ada pertanggungjawaban dihadapan-Nya ?

mungkin tdk sesuai judul, tapi tak apalah :p