Selasa, 30 Desember 2014

Catatan Hati Seorang Istri (CHSI)

Catatan Hati Seorang Istri (CHSI) yang tayang di RCTI mulai bulan puasa resmi tamat kemarin. CHSI merupakan sinetron favorit saya, daripada nonton manusia yang jadi hewan #malesbanget belagaknya males padahal kuliah jadi gabisa nonton :p. Jam tayang CHSI yang selalu berubah-ubah membuat saya males nonton di TV, belum lagi iklannya. Jadi saya klo nonton ya pagi nyari di youtube, lancar dan tanpa iklan :D

CHSI tamat pada episode 274. Menurut saya sinetron ini bagus dan ada nilai religiusnya, sinetron ini bercerita tentang suami yang selingkuh, kekerasan dalam rumah tangga, dan cara memperlakukan anak. Ketabahan Hana (Dewi Sandra) menerima kenyataan bahwa suaminya Bram selingkuh dengan teman kantornya Karin (Cut Meyriska) merupakan sikap yang perlu diacungi jempol. Tapi semoga tidak mengalaminya kelak *aamiin*. Pastilah perasaan semua wanita diaduk-aduk dalam sinetron ini, siapa sih yang mau mengalaminya ?

Permasalahan keluarga yang ada di sinetron ini adalah Pasangan suami istri Bram dan Hana mempunyai 1 anak yaitu Rosi, disini Bram berselingkuh dengan Karin, Karin yang selalu mengganggu kehidupan Hana padahal dia sudah menikah dengan Bram. Rudolf dan Anisa orang tua dari Dante, Rudolf yang terlalu pencemburu dan main tangan membuat mereka bercerai, tetapi diakhir cerita Rudolf sadar dengan sikap buruknya. Helmi dan Vina punya anak Nadia, Helmi diceritakan mempunyai anak dari hubungan gelapnya setelah rujuk dengan Vina, Vina belum bisa menerima kenyataan itu, tetapi akhirnya dia menerimanya dan menyayangi anak itu (Anto) seperti anaknya sendiri. Dan ada lagi Istri Ustadz yang tak kunjung dikaruniai anak.

Di episode terakhir ini saya mengutip nasehat Hana kepada Karin, bisa untuk pelajaran bersama.

 ''Karin, Pernikahan itu dilandasi oleh cinta dimana 2 manusia saling mencintai, bukan karena cinta sepihak atau cinta yang dibutakan oleh nafsu semata". 

"Mbak ingin menanyakan ke kamu, apakah selama ini kamu pernah merasakan cinta dari Mas Bram ? atau kamu hanya dibutakan ego dan nafsu karena kamu takut dikalahkan oleh wanita lain". 

"Saat ini kita adalah 2 wanita dewasa, pernikahan yang diawali karena perselingkuhan itu sama saja dengan membangun rumah diatas bara api. Selalu panas, penuh kecurigaan dan tidak pernah damai dihati". 

"Sedangkan pernikahan yang dilandasi karena cinta adalah penyempurnaan dari iman kita, Seperti rumah yang dibangun diatas air; sejuk, tenang, bahagia". 

"Sebagai seorang istri tugas kita adalah melayani, bukan menuntut. Memaafkan bukan menyimpan dendam. Sekarang pertanyaan mbak adalah apakah kamu bisa memaafkan Mas Bram ? disaat pernikahan terjalin begitu saja, 2 orang yang sangat berbeda saling bisa memaafkan". 

"Kenapa kamu tidak bisa bahagia ?, karena kamu selalu mencari kesalahan orang lain disekitar kamu yang sudah menyayangi kamu, tapi kamu sama sekali tidak mau memperbaiki diri kamu sendiri, sedangkan kamu berkali-kali dikasih kesempatan sama Allah, tetapi kamu selalu menyianyiakan kesempatan itu. mbak percaya tidak ada kata terlambat". 

"Kunci ada ditangan kamu (kalau ingin memperbaiki rumah tangga), tapi sebelum kamu berharap Mas Bram bisa memaafkan dirimu, kamu harus belajar memaafkan diri kamu sendiri".


Di season 2 nanti Hana (Dewi Sandra) akan digantikan oleh Pipik Dian Irawati istri Almarhum Ustadz Jefri.

Interior Rumah : Taco HPL Semarang

Rumahku Surgaku, Pasti lah ya idaman semua orang. Mulai dari interior sampai eksteriornya pasti diperhatikan demi kenyamanan hunian.

Menipisnya kayu yang ada sekarang ini, banyak orang berpindah pada interior selain berbahan kayu. Pembuatan interior Rumah seperti Ruang tamu, ruang keluarga, ruang kerja, kamar tidur, TV Cabinet, Almari Display dan Kitchen set pelapisnya biasa menggunakan Cat atau dengan HPL (High Pressure laminate).

HPL sendiri ada berbagai macam merk, harga dan tentunya kualitas. HPL merk Taco terdiri ada lebih dari 300 motif dan tekstur, tentunya pilihan yang tidak sedikit, bukan ?. Di Semarang ada Pusat HPL yang menyediakan HPL Taco.


 Katalog Taco HPL
Pusat HPL Semarang 
Alamat: Jl. Majapahit No. 172 Gayamsari, Semarang, Jawa Tengah. 
Ancer-ancernya: Depan Pasar Gayamsari, Samping Gerbang Tol Gayamsari, bersebelahan Holland Bakery
Nomor Telepon: 024 - 6720676
email: pusathpl@yahoo.co.id

Senin, 29 Desember 2014

Wisata Semarang : Pagoda Avalokitesvara Buddhagaya Watugong

Terakhir post pertengahan bulan, dan sekarang sudah diakhir bulan. Itu artinya sebentar lagi memasuki Tahun Baru 2015 *Alhamdulillah*.

Minggu kemarin saya ngga pulang Jepara, Ngesti minta ditemenin muter-muter #Semarang. Rencana awal sih tanggal 3-4 Januari klo tanggal 2 saya masuk kerja, dan ternyata tanggal 2 saya libur, sebagai ganti tanggal 26. berhubung kak imam dan saya mau pulang anteng dirumah, jadilah dimajuin tanggal 28 kemarin. Udah biasa idup di tanah orang masa libur 4 hari masih membusuk disini, gamau lah yaw :p.

Emang orang Indonesia banget klo jam molor ya, ngga tau karetnya terbuat dari apa hahaha. ngesti janjinya berangkat dari rumah jam 5 tau-taunya jam 10 malem baru berangkat, mampir sana mampir sini sampe sini sekitar jam set.2. Saya sih ngga khawatir soalnya dia barengan sama kak imam dan rombongan yang mau ke semarang atas ke Umbul Sidomukti, naik gunung kakak.


***

Bangun sekitar setengah 6, ehhh ternyata TV masih idup. buru-buru laporan ngesti baru tergugah hatinya untuk sholat sekitar jam 6. balik tiduran lagi nyusun rencana hari ini. Dia bingung bilang terserah saya mau kemana yang penting ke Watugong (karena udah pengen kesini dari dulu), saya males mikir. akhirnya diem sendiri-sendiri haha.

Kita keluar sekitar setengah 9, langsung ke Halte Trans Semarang / BRT (Bus Rapid Transit) Busway nya Semarang hihi. Kita milih BRT karena tarif jauh/dekat sama, secara kita mau ketempat nan jauh disana *lebay* dan juga saya trauma naik Bus Kota, ceritanya kemarin BB saya dua-duanya diambil orang, kapan-kapan saya ceritain deh :(.

Naik dari Halte Shelter 007, Tansit di Pemuda depan Balaikota pindah yang ke Ungaran turun di Halte Kesatrian. Sebelum ke Watugong mau mampir dulu ke rumahnya Ibu Kost ngesti pas dulu idup di semarang. Sambil bernostalgia cerita-cerita sma ibu kostnya ini itu (diceritain sekarang punya pacar baru, udah gitu brondong) hahaha. Kita ngga ketemu mba Feby (anaknya ibu kost) karena doi lagi kerja.

Setelah dirasa cukup, kita lanjut jalan lagi. Balik ke Halte Kesatrian ngga mau dilewatin dong moment foto narsis di jembatan penyebragan :p sembari nunggu BRT dateng.
Jembatan Penyebrangan Kesatrian


Setelah menempuh perjalan berapa menit ngga ngitung :p pokoknya ngga lama lah :D sampai di Halte Mega Residence karena didepan Watugong ngga ada halte, kita turun disana. Jaraknya ngga jauh-jauh banget dan kita memutuskan jalan kaki aja sekalian bakar lemak tanpa pindah angkot kuning.

Turun dari BRT kok ada bau enak hmmmm, setelah dicari sumber aroma yang ngga asing eng ing eng UBI bakar CILEMBU wkwkwk. Plis jangan bayangin rasanya, mending buruan beli dimakan ujan-ujan gini :p

Dan Akhirnya sampailah di Pagoda Avalokitesvara Buddhagaya Watugong. Panjang nian namanya, disebutin sekali tanpa napas pasti ngga bisa. Orang sering nyebut sih Watugong. Untuk yang perjalanan ke Solo / Jogja dari Semarang sempetin mampir kan ya dipinggir jalan tempatnya, ngga nyesel deh. Takjub liat tempatnya, ijo-ijoan dimana-mana. Eh iya masuk sini ngga bayar hlo - cuma ngisi buku tamu - isi kas sukarela *beres*. Selebihnya biarkan gambar yang bercerita :p

Watugong - yang dibelakang menjulang keatas itu pagodanya
Yang fotoin kurang handal, kabel buat charger diikutin :(

Akhirnya bisa foto berdua, minta tolong adek-adek hehe
Watugong - yang dibelakang itu pagoda dan Budha Tidur
Muntah ? muntah aja sekalian liat muke kite :p

Setelah muter-muter dari ujung kulon ke ujung barat, karena udah siang kita mutusin balik ke semarang bawah, Balik lagi ke Halte BRT. Menurut saya cukup enak kok wisata di semarang dengan BRT, busnya nyaman, ada ACnya, yang menurut saya jarang terjadi pencopetan, malulah pastinya klo nyopet secara ada CCTV. Ini bukan iklan BRT ya :p
ini dia penampakan di dalem bus BRT Semarang
Turun di Halte Pemuda - Transit yang ke Penggaron - Turun Halte Pandanaran karena kita mau ke Muslim Mode, beli cepol sekalian nunut sholat. Setelah selesai, lanjut ke Dyriana. Sekarang Pandanaran yang pusat Oleh-oleh jarang macet hlo, soalnya ada petugas dari dishub yang muter. Nglarang parkir dipinggir jalan dan sudah disediakan lahan parkir khusus tentunya.

Rencana tadinya juga pengen ke Lawang Sewu, tapi gagal karena lawang sewu rame banget. Diganti ke Gramed, disini ngga beli buku, saya cuma beli tinta permanent merah (nyari di jepara gaada haha) ngesti minta lolipop :p. Setelah dirasa cukup lanjut ke Masjid Raya Biturrahman, ademmm banget ya rasanya klo udah didalem masjid.

Tempat selanjutnya CL dan Plasa Matahari, tapi sebelumnya si ngesti sudah saya wanti-wanti ngga boleh ada yang beli baju wkwkwk. kesini cuma beli pesanan ponakan - adaptor untuk TP-Link (tapi ngga dapet) - udah. Setelah itu kita berpisah disini, karena rombongan kak imam juga udah sampe sini. Semoga lain kali bisa jalan bareng. Masih banyak tujuan wisata yang belum disambangi hehe.

Untuk lebih lengkapnya, bisa lihat foto-foto disini

Minggu, 14 Desember 2014

Supernova; Ksatria, Putri & Bintang Jatuh

Yeeyyyy nonton film (lagi), ke Kudus (lagi). Setelah Mingggu kemarin nonton Ku Kejar Cinta Ke Negeri China ada film baru Supernova; Ksatria, Putri dan Bintang Jatuh. Masih sama nontonnya di New Star Cineplex Kudus yang berada di Mall Matahari Lantai 3 Jl. Lukmono Hadi No.1 Kudus.

Film Supernova mulai tayang kemarin tangal 11 Desember 2014, langsunglah Si Ngesti tanya di Kudus udah ada belum?, saya cek di web sudah masuk. Cek jam tayangnya : 12:10, 14:30, 16:50, 19:10, 20:30. Yaudah mungkin takdirnya nemenin dia nonton (lagi), kasian klo dia nonton sendiri. Awalnya sih ga minat karena ada salah satu pemain yang saya ga suka. Berhubung ada Bang Junot, Berangkattt !!!

Tapi yang bikin kesel itu jam tayang di Web sama disananya beda. Kemarin nonton aja telat setengah jam --_______----. Trus saya tanya kok bisa beda ? ternyata jadwal yang bener itu yang ada di Facebook. Mana tau ya lah wong gapunya FBnya wkwkwkwk.

Rencana nonton minggu milih jam tayang yang awal, takutnya kemaleman seperti minggu kemarin. Setelah dipikir-pikir, mending malam minggu aja, saya nunggu di Kalinyamatan langsung mlipir ke kudus. Biar minggu saya bisa istirahat dirumah hehehe.


****


Film ini besutan dari Novel Karya Dee Lestari berjudul Ksatria, Putri & Bintang Jatuh.

Supernova; Ksatria, Putri & Bintang Jatuh secara garis besar bercerita tentang kekacauan cinta terlarang yang terasa benar dalam keteraturan. Untuk lokasi shooting diambil di Washington, Jakarta, Bali, Medan, Madura dan Labuhan Bajo *kerennn*

Filmnya bertabur bintang seperti Herjunot Ali sebagai Ferre, Raline Shah (Rana), Fedi Nuril (Arwin), Paula Verhoeven (Diva), Arifin Putra (Reuben), dan Hamish Daud (Dimas).

Diceritakan dua mahasiswa Indonesia yang sedang belajar di Amerika, Dimas (Hamish Daud) dan Ruben (Arifin Putra) mulai menulis sebuah karya yang diberi judul Ksatria, Putri, dan Bintang Jatuh. Senada dengan itu, dalam kehidupan nyata, sebuah kisah cinta terlarang terjalin antara Ferre (Herjunot Ali) dan Rana (Raline Shah). Rana bersuami Arwin (Fedi Nuril).

Cinta terlarang antara Ferre dan Rana merupakan dinamika yang terjadi antara tokoh Ksatria dan Putri dalam cerita fiksi Dimas dan Ruben. Tokoh ketiganya Bintang Jatuh yang diperankan Diva (Paula Verhoeven), seorang model terkenal yang juga menjadi pekerja seks kelas atas. Tanpa ada yang bisa mengantisipasi, kehadiran sosok bernama Supernova menjadi kunci penentu yang akhirnya merajut kehidupan nyata antara Ferre-Rana-Diva dengan kisah fiksi karya Dimas-Ruben dalam satu dimensi kehidupan yang sama.


Filmnya seru, nyesel klo ga nonton. Tapi jujur saya masih bingung dengan endingnya yang masih belum jelas.

Rabu, 10 Desember 2014

Akhir Tahun ?


Setiap hari, pertama sebelum duduk di kantor yang dilihat lebih dulu adalah kalender. Minggu ini baru minggu kedua Desember dan masih harus (tetap) bekerja. Melihat kalender pasti melihat 2 minggu terakhir Desember. Seolalah-olah hati menggebu-gebu tidak sabar untuk libur akhir tahun yang sudah menunggu.

Untuk sebagian ataupun kebanyakan orang, akhir tahun menjadi liburan yang sangat pas. Mulai libur Natal sampai Tahun Baru. Apalagi tahun ini Natal dan Tahun Baru jatuh pada hari Kamis. Itu berarti, Jum'at bisa menjadi "BONUS" liburan, selain karena tanggal 26 Desember merupakan Cuti Bersama. Pastinya ini kesempatan berharga untuk liburan menutup Tahun 2014.

Setelah kurang lebih hampir setahun berkutat dengan pekerjaan, tak ada salahnya berlibur untuk menyegarkan diri. Yang jadi pertanyaan, Liburan kemana akhir tahun ?

Liburan ke Pantai, Gunung, Menikmati Air Terjun, Ke Taman Nasional, atau ke Taman Rekreasi seperti Ancol, Trans Studio Bandung, atau sekedar nongkrong di Kafe ?. Liburan ke Bali juga bisa jadi pilihan, tetapi di moment bagus pasti ramee bangettt. Yang ada macet dimana-mana. Atauuuu mau ke luar negeri ? Semua tergatung dari kantong haha.

Untuk orang yang kurang suka dengan keramaian dan kemacetan pastilah lebih memilih duduk santei dirumah sambil menonton TV, menikmati Film akhir Tahun. Atau lebih memilih untuk tidur -______-

Yang terpenting, kemanapun liburannya. Mari Kita sambut  Tahun Baru dengan Semangat Baru !

Minggu, 07 Desember 2014

Ku Kejar Cinta Ke Negeri Cina

Akhirnya nonton lagi hehehe. Kali ini saya nonton film Ku Kejar Cinta Ke Negeri Cina di Newstar Cineplex Kudus. Baru pertama kalinya saya nonton disini. Film ini rilis tanggal 4 Desember kemarin. Saya pengen nonton karena lokasi shootingnya ada yang diambil di Demak dan Semarang hingga ke negeri Cina.

Film bergenre Romantis Religi ini memang bagus ceritanya. tapi kurang meng-explore lokasi shootingnya mungkin fokus ke cerita kali ya :D. Film ini dibintangi oleh Kemal Palevi, Adipati Dolken, Eriska Rein, Nina Zatulini, Ernes Prakasa dan masih ada artis-artis senior yang berperan sebagai orang tua.

****

Tuntutlah Ilmu Sampai Ke Negeri Cina, mungkin pepatah itu tidaklah asing bagi kita. Bukan hanya ilmu, Cinta juga harus dikejar sampai ke Negeri Cina.

Dikisahkan dalam film, Ridwan Imam Fadli yang lebih akrab dipanggil Imam (diperankan oleh Adipati Dolken) menjadi Mahasiswa Tua yang tak kunjung selesai Skripsi atau Tugas Akhir-nya. Nama yang Islami tidak berbanding lurus dengan sikapnya dalam beribadah, dia nyaris tidak melakukan kewajibannya sebagai seorang muslim.

Kekasih imam, Widya (Nina Zatulini) adik kelasnya telah menyelesaikan kuliahnya dan kini sudah bekerja. Imam dan Widya sudah berpacaran selama 4 tahun, widya mulai tidak sabar dengan imam karena kuliahnya tak kunjung selesai. Imam juga kecewa terhadap widya karena berpakaian sexy ke kantor. Imam khawatir Manager widya yang masih muda jatuh hati pada widya.

Suatu hari, Imam menemani sahabatnya Billy (Ernes Prakasa) ke Klenteng Sam Poo Kong untuk mengunjungi leluhurnya. Disana, dia bertemu dengan Chen Jia Li (Eriska Rein). Seorang Wanita muslim dari Cina yang berlibur ke Semarang tempat leluhurnya sebelum dikhitbah oleh Ma Fu Hsien (Mithu Nisar), seorang pemilik padepokan Wing Chun dan Pesantren di Beijing. Imam terpesona pada keramahan dan keanggunan Chen Jia Li yang berhijab dan menutup aurat.

Imam merasa nyaman dengan Chen Jia Li. Chen Jia Li tidak pernah menyuruh / memaksa imam untuk beribadah, berbanding dengan widya yang selalu menyuruhnya beribadah. Menurut Chen Jia Li, ibadah harus dimulai dari diri sendiri tanpa perlu diingatkan orang lain, semua harus dari dirinya sendiri.

Imam memutuskan hubungannya dengan Widya dan lebih memilih menyatakan cinta pada Chen Jia Li. Widya meminta maaf dan berjanji akan memperbaiki penampilannya. Tetapi keadaan berkata lain, Chen Jia Li sudah kembali ke Negara asalnya. Ketika suatu malam imam diajak makan malam bersama orang tua Billy, Billy mendapatkan tiket ke Beijing dari orang tuanya. Tanpa berpikir panjang Imam memutuskan ikut dengan Billy dan meminta saku dari orang tuanya.

Sesampainya di Beijing, Cina, Imam ingin segera melamar dengan sesuatu yang dipertanyakan pada Chen Jia Li sewaktu di Indonesia. Tetapi imam harus menelan pil kekecewaan setelah mengetahui Chen Jia Li khitbah oleh Ma Fu Hsein. Imam tidak menyerah begitu saja, imam mengikuti saran Billy untuk meminta Ma Fu Hsein melepaskan Chen Jia Li. Chen Jia Li menjadi bimbang. Dia menyukai Imam tapi tidak memiliki alasan untuk menolak khitbah Ma Fu Hsein.

Saat itulah, Widya menyusul Imam ke Beijing  memakai hijab, dia berharap bahwa hubungannya dengan Imam akan kembali seperti dulu lagi seiring dengan perubahan penampilannya. Tetapi tetap ditolak imam, widya ingin melepaskan hijabnya tetapi dilarang oleh Chen Jia Li. Dia menyatakan bahwa niatnya salah kalau utuk imam, sebaiknya niat menutup aurat itu dengan niat kepada Allah. Karena berhijab itu Perintah.


****

Banyak sekali pelajaran dalam hidup, tak terkecuali kita bisa mengambilnya dari sebuah film.


Cerita Kudus

Minggu kemarin saya dan ngesti mlipir ke kudus, entah ke berapa kalinya ya ngesti lagi ngesti lagi. habisnya mau siapa lagi ? wkwkwk. Memang sudah direncanakan jauh-jauh hari kita pengen nonton film "Ku Kejar Cinta Ke Negeri Cina" di Newstar Cineplex Kudus. Keren ya Kudus udah ada, Jepara bioskop Mutiara mau dibuka lagi kapan ? dari pada dibuat kencing orang-orang -lol- Beberapa bulan kemarin udah pengen nonton disini, berhubung film yang pengen ditonton belum ada, ya sudah saya urungkan dan nontonnya di semarang saja. Kenapa lebih milih ke kudus dan ngga di semarang ? karena tiketnya lebih murah di kudus, lebih deket juga.

Kita berdua dari rumah jam setengah 3, kesorean banget kan ya ! gara-gara ngesti tidurnya kebablasan hahaha. Awalnya acara nonton diurungkan karena sedari pagi Jepara dilanda hujan gerimis romantis dan kadang ujan gedhe tapi demi film itu ditembuslah. Dari rumah udah kayak alien pake jas ujan ehhhh sampe kudus ternyata cerah terang benderang puanas banget, Udah kayak orang salah tempat kemarin :|. Masuk kudus langsung nyari SPBU ngga mau kan ya masuk mall kucel banget hahaha, mampirlah kita di SPBU Prambatan, bebersih motor, orangnya, dan sekalian juga ngesti laporan, saya cuma numpang buang air kecil (lagi halangan).

Bebersih selesai lanjut perjalanan - rencana mau mampir ADA kudus (didepannya lebih tepatnya) untuk beli pesanannya maya "mie lidi" atau mie biting - ternyata yang jualan udah gaada, entah udah abis atau emang ga jualan. Lanjut jalan, kita mampir indo dulu, beli amunisi (yang ini emang gaboleh ketinggalan) ngga mau kan ya didalem kelaperan -lol-.

Sampai di parkiran Hypermart sekitar jam 16.00 masih santai kan ya, kemarin saya cek di web jam tanyangnya 16.20. tapi ngga taunya jam tayang jadi 16.10, ngga sinkron banget. Buru-buru antri tiket - bayar - masuk studio 2 (dianterin mbak-mbak cantik yang belahan bajunya se-paha) ternyata udah dimulai, tapi untungnya baru aja mulainya, klo udah lama kucekik si mbaknya :p. Ini cerita filmnya Ku Kejar Cinta Ke Negeri Cina
seperti biasa, tiap nonton mesti diusir gara-gara nempatin tempat duduk yang salah, abisnya kita blank banget, udah cepet-cepet tadi :p.

Film sudah selesai, kita keluar dan masuk BUTI yang sebelum masuk bioskop kita lirik tadi, biasa cewe :p. Bajunya lumayan tapi kita ga beli, bulan ini gada anggaran buat yang itu. lanjut lagi kita ke Matahari, liat-liat baju karena ngesti niatnya mau beliin ibunya baju, tapi ga nemu. Dari pada kelamaan disini karena durasi, kita turun saya mau nyari sepatu - udah naksir - minta ukuran - kebesaran (padahal ukuran paling kecil) - yawis gagal nih kaki dapet sepatu baru :p

Kembali ke parkiran buat ambil motor, masih ada satu tempat lagi yang saya pengen banget kesana karena udah ngidam (baca: keinginan terpendam) untuk mengobati Rindu hati *ciyeee*. Yapppp Jagung Bakar Wergu yang tempat jualannya dekat dengan GOR Wergu. Udah dari sononya kalik ya namanya jagung itu suka banget. Dikenalin pulak sama Jagung Bakar yang enak banget jadinya ya numan gini.

Karena udah malem takut sampe rumah kemaleman, dan makanku belum selesai, yaudah bungkus lanjut perjalanan pulang.

Belum dapet baju buat ibunya ngesti, sampai jepara mampir Mutia buat nyari lagi - ga dapet - lanjut ke Jepara kota, mau ke Swalayan gajadi - kemarin dia udah kesini, tapi belum ada yang cocok. Yaudah tempat terakhir dan pilihan terakhir, Duta Mode. Sampe duta ngubek-ngubek ada yang ditaksir, mau dibayar takut emaknya ngga suka, yawis saya suruh besok sama ibunya buat cek sendiri - klo suka beli, enggak yaudah nyari lagi :p

Karena udah mau tutup dan udah malem banget dan ini jepara jadi jam malemnya mundur haha. Sampe rumah dengan selamat, lanjutin makan dan nonton TV akhirnya sukses ketiduran. Bangun-bangun udah jam 5, denger suara ummiku "ndug dewi, tangi wis jam 5. Balik Semarang ora ?" suara yang saya kangenin tiap pagi klo di Semarang. Nyawa belum kumpul sambil mikir, lah kok suara ummi ! kan baru malem minggu kemarin pergi ke Jawa Timur (lagi), ngga tahunya semalem jam 12 sampe rumahnya. Denger suara itu tapi males bangun - nyari selimut - kemudian ditarik (anget). Ngga lama kemudian gantian mba nuna yang bangunin hahaha, dasar !

Beberes, siap-siap diri - ngga mandi ya, kan dingin :p (meskipun masih ngantuk) tapi demi tugas, jalan dan semangat. Sembari nunggu kakak ipar saya sarapan, sarapanku disiapin mba nuna, dibuatin jahe anget juga (karena dapet jadi bebas puasa dan bisa sarapan). Udah siap, si kakak (mau) panasin motor, dannnn motornya drama gamau idup :p. Yaudah karena gamau kesiangan jadinya tuker motor sama biho (kakaku yang paling mancung) sekalian juga biar motornya dibenerin Mas Edi.

Alhamdulillah sampe semarang dengan selamat, masih bisa pake wifi kantor posting cerita ini dan buat tugas Hukum Lingkungan yang sudah tertunda-tunda dari kemarin :p

Kamis, 04 Desember 2014

Menjaga diri itu tidak mudah, saya harus bisa !

Seorang ibu dibelahan bumi manapun pasti menginginkan yang terbaik untuk anaknya, tak terkecuali Ummiku (baca: Ibuku).

Minggu kemarin seperti biasa sabtu sore jam 4 saya pulang ke Jepara. Libur kerja berarti saatnya bertemu orang tua, saudara dan cencunya ponakan tercinta :* *ketjup*. Keesokan harinya yaitu minggu pagi, saya bantuin ummi masak. Saya membuka obrolan dengan beliau tentang Ziarah kemarin ke Malang, Alhamdulillah rejeki anak wedok masih dapet bagian oleh-oleh dari Malang \m/. hingga sampai disuatu pembicaraan yang akan kuingat seumur hidupku !

"Jaga diri baik-baik, nglakuin itu klo udah jadi suaminya. Klo belum tunggu nanti"

usut punya usut sih kemarin waktu ziarah ketemu sama ibu-ibu yang satu rombongan, biasalah ibu-ibu klo ketemu pastinya ngobrol-ngobrol. Ummi ditanya punya anak perempuan tidak ? dijawab iya :D dan masih punya satu yang belum menikah, sekarang kerja + kuliah di Semarang. Jawaban dari temen rombongan ummi itu "kok jenengan angsal bu? kulo natih sumerep piyambak kelakuhan menungso kalih kewan aji kewane". Semoga putriku bisa jaga diri bu, jawab ummi.

 Memang benar saya sendiri juga sering dengar itu, semoga saya bisa menjaga diri hingga melakukannya dengan pasangan halalku *aamiin*

mungkin yang melakukan hal itu mereka yang kurang kasih sayang dari orang tua, stress, pergaulan yang terlewat batas, merasa dirinya tidak berguna, kurang teman dan hanya punya pacar sedangkan pacarnya mencumbu dengan hal yang begitu, dannnn kalah sama godaan citan wkwkwk atau faktor lainnya.

sering banget liat anak-anak yang sekolahnya dulu dibawah saya sekarang udah gendong baby -baru lulus SMP padahal-, mungkin dulu dia kebawa pergaulan hingga tak bisa berpikir panjang dan melakukan hal itu. klo udah gitu siapa yang mau disalahin ? semua sudah terlanjur !.

Menjaga diri itu tidak mudah, saya harus bisa !